Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) adalah bumbu masak khas Asia yang berasal
dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan
anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae).
Di
Indonesia, tumbuhan rempah yang satu ini hanya terdapat di Kabupaten Toba
Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada daerah berketinggian 1.500 m
dpl.
Andaliman
tumbuh sebagai pohon berbatang kuas, bukan merambat. Batang – batangnya
berdahan banyak, daunnya kecil-kecil, mirip seperti bunga mawar. Di sekujur
batang, ranting, dari bawah ke ujung dipenuhi duri-duri yang tajam, seperti
duri mawar. Namun duri andaliman lebih besar dan kokoh. Tinggi pohon rata-rata
2-4 meter, jarang lebih dari 5 meter. Usia produktif kurang dari 7 tahun.
Buah andaliman muncul dari antara
duri-duri itu, lazimnya diapit duri-duri, buah tumbuh di antara duri. Memetik
andaliman perlu konsentrasi tinggi. Karena banyaknya duri. Buahnya kecil-kecil
lebih kecil dari merica.
Bumbu ini di Indonesia hanya dikenal untuk masakan Batak, sehingga dikenal orang luar daerah ini sebagai
"merica batak". Masakan khas Batak seperti arsik dan saksang
memerlukan andaliman sebagai bumbu yang tak tergantikan. Andaliman memiliki
aroma jeruk yang lembut namun "menggigit" sehingga menimbulkan
sensasi kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada. Rasa kelu di lidah ini
disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut. Selain
dalam masakan Batak, penggunaan Andaliman sebagai bumbu masak juga dikenal
dalam masakan Asia Timur dan Asia Selatan.
Penamaan
Dalam bahasa Mandarin andaliman dikenal sebagai huājiāo (花椒; harafiah: "lada bunga"). Orang Jepang mengenalnya sebagai sanshō (山椒), sedangkan di Korea ia dikenal sebagai sanchonamu (산초나무, Z. schinifolium) atau chopinamu (초피나무, Z. piperitum). Orang Tibet, Nepal, Bhutan, dan
India juga mengenal bumbu ini. Dalam bahasa Inggris nama yang paling populer adalah Sichuan pepper,
dengan variasi lain adalah "Szechwan pepper," "Chinese
pepper," "Japanese pepper," "aniseed pepper,"
"Sprice pepper," "Chinese prickly-ash," "Fagara,"
"sansho," "Nepal pepper," dan "Indonesian lemon
pepper,".
Penggunaan
Dalam masakan Batak,
andaliman dihaluskan dan menjadi bagian dari sambal tinombur atau saus untuk menyedapkan arsik (ikan mas bumbu kuning) atau saksang (gulai babi).
Di Jepang
dan Korea andaliman dijadikan hiasan atau dipakai menambah rasa pedas pada sup
dan mie. Masyarakat Gujarat, Goa, dan Maharashtra di India selalu menyelipkan
andaliman sebagai bumbu ikan. Nah, karena banyak yang menyukainya, andaliman
tak hanya dijajakan di pasar tradisional seperti Pasar Senen di Jakarta
Pusat-seharga Rp50.000/kg. Di USA khususnya di Asian Food Store yang ada di
sana, andaliman dijual seharga US$14,99 per ons
Panen
Kalau
masih muda, buah berwarna hijau, dan matang berwarna merah. Dan kalau kering,
hitam. Buah andaliman yang baru dipetik sebaiknya dibungkus daun pisang, sebab
kalu dibiarkan terbuka, akan cepat rusak. Buahnya langsung berubah hitam, dan
pecah-pecah. Biji keluar dari kulit. Menghasilkan satu kilogram andaliman
sangat sulit. Memanen satu pohon besar dan berbuah lebat, butuh setengah hari.
Memanen
andaliman buah perdana biasanya lebih mudah, karena tangkainya lebih
panjang-panjang, sehingga lebih mudah memetik. tapi hati-hati, karena durinya biasanya
masih runcing-runcing. Hasil panen maksimal buah andaliman sekitar 10-20 kg
dalam sehari. Setiap memetik andaliman, tidak ada jaminan tangan tidak
tertancap duri. Sekali kena, getir, perih dan nyeri luar biasa. Tidak saja
sakit karena terluka, tapi karena terkenal getirnya rasa andaliman.
Manfaat
Buah Andaliman
Andaliman diduga mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai
antimikroba dan antioksidan. Di bidang pangan antioksidan digunakan untuk
melindungi lemak/minyak terhadap kerusakan oksidatif. Dalam kaitan dengan
aplikasinya, aktivitas antioksidan dipengaruhi oleh sistem pangan yang merupakan medium bagi
antioksidan tersebut. Proses panas yang diterapkan pada pengolahan pangan serta
pH makanan turut pula mempengaruhi kestabilan aktivitas antioksidan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak
buah andaliman pada berbagai sistem pangan dan untuk mengetahui kestabilan
aktivitasnya terhadap beberapa kondisi suhu dan pH.
Aktivitas
antioksidan ekstrak buah andaliman dalam sistem minyak juga lebih rendah
dibandingkan BHT, yang ditunjukkan dengan waktu induksi rata-rata 7.29 jam
untuk ekstrak etanol, 7.02 jam untuk ekstrak
heksana-etanol, 8.18 jam untuk BHT clan 6.19 jam untuk kontrol. Komponen yang
memiliki aktivitas sebagai antioksidan pada ekstrak buah andaliman bersifat
relatif tahan panas. Pada pengujian dalam sistem aqueous, perlakuan dengan suhu
175°C selama 120 menit menurunkan faktor protektif sekitar 17 persen untuk
ekstrak etanol clan 13.6 persen untuk ekstrak heksana-etanol.
Buah andaliman juga kaya akan vitamin C dan E yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Buah andaliman juga kaya akan vitamin C dan E yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh
No comments:
Post a Comment