Tuesday, January 22, 2013

Agen Sosialisasi Teman Bermain


          Di dalam proses ini, seorang anak berusaha mempelajari berbagai kemampuan baru. Anak-anak berinteraksi dengan orang-orang yang seusia dengan mereka. Karena selain keluarga, salah satu agen sosialisasi adalah teman sepermainan dalam kelompok bermain.
            Agen ini baru didapatkan setelah seorang anak dapat bepergian ke luar rumah. Disinilah mereka mempelajari berbagai kemampuan baru dengan memasuki tahap game stage (mempelajari aturan-aturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat) sehingga memperoleh nilai-nilai keadilan. Pada tahap ini, sikap ego seorang anak masih sangat menonjol. Keadaan ini tentu akan banyak menimbulkan konflik dengan teman-temannya. Meski demikian, dengan adanya konflik tersebut akan membuat individu dipaksa untuk memperbaiki sifat egonya. Tujuan perbaikan diri tersebut adalah agar dia dapat diterima kembali oleh teman-temannya sebagai anggota kelompok. 
          Dengan kelompok bermain, seorang anak bisa mendapat peranan yang positif, misalnya :
1. Adanya rasa aman dan dianggap penting
2. Tumbuhnya rasa kemandirian dalam diri anak itu
3. Seorang anak mendapat tempat penyaluran berbagai perasaannya seperti rasa senang maupun sedih
4. Dapat mengembangkan berbagai keterampilan sosial
5. Memiliki banyak teman dan mendapat banyak pengetahuan
6. Dapat terhindar dari lingkungan pergaulan yang negatif 
7. Ilmunya bermanfaat dan memiliki masa depan yang cerah 
8. Mampu bersosialisasi dengan baik 
9. Belajar untuk membentuk organisasi yang baik 
10. Terbentuknya sifat disiplin dalam penggunaan waktu.

                 Selain dampak positif yang diterima oleh si anak dari teman sepermainan, ada juga dampak negative, misalnya teman sebaya tersebut mengajari melakukan hal-hal yang tidak baik. Dan dari dampak negatife tersebut muncul penyimpangan misalnya :

1.Penyalahgunaan Narkoba
            Hal ini dapat terjadi apabila teman si anak bukan teman yang baik sehingga dia akan menjerumuskan si anak.

2. Proses sosialisasi yang tidak sempurna 
            Apabila seseorang dalam kehidupannya mengalami sosialisasi yang tidak sempurna, maka akan muncul penyimpangan pada perilakunya. Contohnya: seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya yang banyak melakukan tindak ketidakjujuran, pelanggaran, pencurian dan sebagainya. 

 3. Tindak kejahatan / criminal
            Yaitu tindakan yang melanggar norma , misalkan mencuri, membunuh dan lain-lain.

4. Gaya hidup 
            Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari perilaku umum atau biasanya. Penyimpangan ini antara lain : - Sikap arogansi yaitu kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kepandaian,kekuasaan, kekayaan, dan sebagainya.

5. Mengonsumsi rokok di bawah umur 
            Hal inilah yang sangat sering terjadi jika pergaulan si anak dengan temannya kelewatan batas, sehingga akan melakukan tindakan demikian seprti merokok dan akan merusak kepribadiannya.

6. Kenakalan remaja
            Karena keinginan membuktikan keberanian dalam melakukan hal-hal yang dianggap bergengsi, sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan menyerempet bahaya, misalnya kebut-kebutan, membentuk geng-geng yang membuat onar, dan lain-lain. 
            Selain itu, perkelahian antar pelajar termasuk jenis kenakalan remaja yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar sebagai akibat kompleknya kehidupan disana. Demikian juga tawuran yang terjadi antar kelompok/etnis/warga yang akhir-akhir ini sering muncul.
            Tapi , sebelum si anak terlanjur terjerumus, orangtua dapat melakukan berbagai upaya untuk melindungi si anak. Dan pastinya apa yang di ajarkan oleh keluarga akan dibawa oleh anak dari rumah keluar rumahnya ketika ia berinteraksi dengan teman sebayanya.
            Adapun upaya itu adalah :
1. Memberi kebebasan bersyarat dimana anak dibiarkan untuk tetap bergaul dengan teman-temannya tetapi tetap diawasi. 
2. Diberikan pendidikan agama yang cukup di luar lingkungan sekolah 
3. Memberikan contoh dampak negatif orang yang sudah terjerumus dalam pergaulan yang negatif 
4. Berusaha untuk menjadi teman curhat anak dan memberikan solusi/saran yang intinya mendukung anak, agar mereka tidak merasa kesepian dan melampiaskannya pada pergaulan

Jadi, tidak selamanya teman sepermainan itu dapat memberikan dampak yang baik atau positif terhadap kepribadian si anak, melainkan ada juga dampak negatifnya.